Minggu, 24 Oktober 2010

Tarif Paket INA-DRG menjadi INA-CBG,s

18 Oktober 2010....
Barusan aku download edaran Bapak Dirjen Bina Yan Medik tentang berakhirnya lisensi grouper INA-DRG terhitung tanggal 30 September 2010 yang alhamdulillah menjadi INACBG's . Kabarnya INA-DRG setahun 4 Miliar harus dikeluarkan pemerintah. Sehingga muncullah CBG's hasil anak bangsa walaupun tetap mengadopsi DRG.
Yang patut kita renungkan adalah sebagai berikut :
1. Kadang kita kurang percaya diri tentang hal - hal yang bersifat mendasar.
2. Project INA-DRG seharusnya bisa buat sendiri dengan SDM kita yang Insyaallah sudah mumpuni tetapi mengapa harus meng grouper saja menggunakan produk luar.
3. Data - data yang telah diminta negara asing untuk INA - DRG misalnya akan membuktikan kelemahan diri kita saja, karena itu akan dibuat maping oleh mereka.
4. Mari kita bersama siapapun juga, apapun profesinya kita mengembangkan sesuatu untuk kita pakai sendiri hasilnya, bukan menggunakan produk luar.
Edaran No. IR.03.01/I/5707/10 adalah sebagai berikut :
1. RS mohon tetap melakukan pelayanan dan administrasi seperti biasanya.
2. Tanpa menunggu grouper bartu, tetap memakai software INA-DRG 1.5 dan 1.6.
3. Untuk entry 1.6 proses bridging 1.6 dan INA-CBG's telah selesai, sehingga setelah INA-CBG's grouper terinstal maka sata entry tersebut dapat diteruskan sesuai juknis.
4. Untuk entry 1.5 grouper masih dalam proses yang jukni serta software tambahannya diinformasikan nantinya.
6. Seluruh juknis dan software dapat di download di http://www.ppjk.depkes.go.id dan atau http://www.yanmedik.depkes.go.id
Moga bermanfaat.
By. Afat

2 komentar:

  1. mau buat projectnya pak?
    lumayan lo, grouper DRG dihargai 40M, hehe...
    uang segitu lumayan untuk pengembangan SDM indonesia ya...

    BalasHapus
  2. kalau IT kita jauh lebih mumpuni dari jiran kita.

    cuma, masalahnya disni, pakar kesehatan yang dibidang grouper itu yang langka. baru ada di malaysia.

    kalau masalah sistem informasi kesehatan masyarakat itu sudah ada yang memulai dari anak bangsa yaitu berbasis open source. dan telah dipakai di beberapa rumah sakit di jawa.

    Tidak ada salah dengan SDM kita. cma, yang langka itu adalah pakar dibagian kesehatan yang berhubungan dgn grouping ini.

    smoga membantu.

    BalasHapus